Bangun Ibukota Baru, RI Tiru Busan
Penyebab Google dan Facebook Tak Lagi Jadi Tempat Kerja Idaman
December 26, 2019
5 Tips untuk Atasi Kebiasaan Terbangun Tengah Malam
January 17, 2020
Beberapa waktu lalu, presiden Joko Widodo telah mengumumkan pindahnya ibukota baru Republik Indonesia yang semula berada di DKI Jakarta, akan pindah ke Penajam Paser Utara yang berada di daerah Kalimantan Timur. Pindahnya ibukota ini tentunya membutuhkan proses persiapan yang harus matang. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang bersiap-siap untuk merancang ibukota baru yang lebih baik dari segi infrastruktur maupun tata kotanya.
Dalam merancang ibukota baru, ternyata pemerintah akan menggandeng Korea Selatan yang memiliki konsep smart city yang memiliki teknologi tata kota yang canggih. Korea Selatan yang memiliki kota Busan sebagai contoh dari smart city ini tampaknya menginspirasi Indonesia dalam membangun ibukota baru.
Proses Pembangunan
Untuk memulai proses pembangunan kota canggih yang akan diaplikasikan di ibukota baru, pihak pemerintah Indonesia akan mengirimkan staf yang akan dikirim dan dilatih mengenai tata kelola kota di Korea Selatan. Setelah itu, staf-staf tersebut akan mengaplikasikan hasil pelatihan serta ilmu yang didapat saat pembangunan ibukota baru.
Tak hanya Busan, para staf yang dikirim juga akan memelajari konsep smart city yang ada di kota Sejong. Kota ini juga kota lain yang ada di Korea Selatan yang memiliki konsep kota pintar yang sangat canggih. Setelah melakukan pelatihan, staf tersebut akan membuat seminar besar yang isinya mengenalkan konsep kota smart city kepada masyarakat di Indonesia. Kemudian, dari seminar tersebut akan didapatkan kritik saran yang sesuai dengan situasi ibukota baru di Indonesia. Feedback tersebut juga nantinya akan menjadi masukan bagi para staf dan kebaikan ibukota negara ke depannya.
Pembangunan ibukota baru ini akan dimulai pada 2020 mendatang. Pada awal pembangunan, pemerintah akan fokus membangun infrastruktur seperti akses jalan, air bersih, dll. Pembangunan awal ini akan berlangsung pada akhir 2020 hingga 2021. Kemudian, pada 2022 akan dibangun gedung-gedung untuk pemerintahan pusat yang berada di ibukota RI. Pembangunan yang ramah lingkungan dan berkonsep smart city akan berakhir pada 2024. Sehingga, ibukota baru Indonesia resmi berada di Penajem Paser Utara-Kutai Kartanegara.
Perkuat Hubungan Bilateral
Awal ide pembangunan ibukota yang terinspirasi oleh Korea Selatan tidak terlepas dari komunikasi antara kedua kepala negara Indonesia-Korea Selatan. Presiden Korea Selatan, Moon Jae menawarkan kerjasama dalam pemindahan ibukota Indonesia. Presiden Korea Selatan akan membantu Indonesia dalam membagi konsep smart city kepada Indonesia.
Presiden Joko Widodo juga sepakat untuk mengadakan kerjasama tersebut untuk membangun konsep ibukota yang lebih baik. Ia juga mengatakan bahwa kerjasama ini dapat meningkatkan investasi Korea Selatan ke Indonesia. Oleh karena itu, Joko Widodo sangat berharap investasi ini akan meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan.
Tetap Khas Indonesia
Meskipun konsep smart city ibukota baru digadang-gadang akan mirip dengan Busan, Joko Widodo tetap berpesan bahwa ibukota baru tersebut tidak meniru semua aspek yang Korea Selatan miliki, terutama di bagian desainnya. Ibukota baru tersebut akan memiliki istana presiden baru yang bernuansa etnik khas Indonesia. Ibukota baru harus tetap mencerminkan nasionalisme lewat suasana dan atmosfernya. Sebelumnya kesemua istana presiden di DKI Jakarta dan Bogor bergaya barok rokoko.
Gaya barok rokoko ini merupakan gaya bangunan khas Belanda. Hal ini dikarenakan bangunan istana negara merupakan peninggalan masa kolonial. Presiden Joko Widodo menginginkan istana negara di ibukota baru ini memiliki gaya yang berbeda dari sebelumnya, yaitu istana bergaya etnik khas daerah di Indonesia.
Artikel : https://sewakantor-online.com
Related Pos :
